Nasihat Imam Hassan Al-Banna

Sebagaimana kata Hassan Al Banna; Ramai yang mengkaji sirah dan kagum dengan keperibadian sahabat tetapi tidak ramai yang meneliti semula dan cuba memahami apa yang ada dijiwa mereka hingga menjadikan jiwa mereka begitu hebat.
Menurut Imam Hassan Al Banna dan ingin saya kongsikan dibawah ini:

Kebangkitan Ruh
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum, kecuali mereka mengubah apa yang ada di dalam diri mereka (Ar Ra’du: 11). Oleh itu perkara terpenting yang harus mendapat perhatian di dalam kerja-kerja dakwah, yang nantinya akan menentukan kemunculan, pertumbuhan dan penyebarannya di muka bumi – adalah kebangkitan ruh; sehingga yang pertama kali dicanangkan dalam dakwah ini adalah kebangkitan ruh, hati yang hidup dan ketajaman nurani.Oleh itu, dakwah Islamiyyah lebih menekankan pada peningkatan motivasi dan pembinaan ruhani di atas amal Islami yang beraneka ragam bentuknya.
Kita menginginkan: Terbangunnya jiwa-jiwa yang hidup, kuat dan teguh. Hati-hati yang segar dan memiliki semangat yang berkobar-kobar. Jiwa-jiwa yang tidak pernah berputus asa dan sentiasa merindukan tercapainya cita-cita Islami serta sentiasa bekerja keras dalam usaha-usaha menuju ke sana. Umat Islam harus berupaya menyatukan jiwa mereka dengan nilai-nilai ini, sehingga terbangunlah sebuah aqidah yang mantap. Tanpa panduan yang jelas kebangkitan umat hanya seperti lilin kecil di tengah gulita Sahara. Nyalaannya akan terasa redup, lemah dan tidak bertenaga.

Kebangkitan Pertama
Kita perlu berusaha agar dakwah kita sentiasa meniti langkah di atas manhaj dakwah generasi pertama. Kita menginginkan agar kebangkitan dakwah hari ini menjadi gema dan penerusan dari kebangkitan dakwah pertama yang dibawa oleh Rasulullah SAW sejak lebih 1400 tahun yang lalu di Kota Mekkah. Alangkah baiknya sekiranya kita dapat kembali menghayati semangat dakwah yang ada pada masa itu; yang disinari oleh cahaya nubuwwah dan keagungan wahyu Ilahi. Marilah kita mengkaji kembali jejak langkah Rasulullah SAW; penghulu para Rasul dan Murabbi pertama umat ini. Petunjuk dan cahaya Rabbani bagaimanakah yang sebenarnya diberikan oleh Baginda kepada para sahabat, sehingga memancarnya cahaya yang bersinar terang setelah kegelapan menguasai kehidupan. Air kehidupan apakah pula yang disiramkan oleh baginda ke dalam hati-hati mereka, sehingga mereka dapat sentiasa bergerak, berkembang, menumbuhkan bunga-bunga, melapisinya dengan dedaunan nurani dan perasaan serta tumbuh di dalamnya kreativiti dan kemauan yang tinggi.

Didikan Rasulullah Saw
Rasulullah SAW menanamkan tiga hal pada diri para sahabat untuk membangkitkan ruhani atau jiwa mereka:

1.  Beriman Dengan Keagungan Risalah Islam
Rasulullah SAW menanamkan dalam hati mereka bahawa Risalah yang dibawanya adalah al haq, sedangkan selainnya itu adalah kebatilan. Risalah Islam adalah sebaik-baik risalah. Manhaj Islam adalah manhaj yang paling utama. Syariat Islam adalah sistem perundangan yang paling sempurna yang hanya dengannya akan terwujudnya kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat. Di samping itu baginda juga membacakan sebahagian ayat-ayat Allah kepada mereka, untuk menambah keteguhan jiwa dan keterikatan hati mereka.
"Maka berpegang teguhlah kamu kepada apa yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya, kamu berada di atas jalan yang lurus. Dan sesungguhnya al Quran itu benar-benar suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu; dan kelak kamu akan ditanya."(Az Zukhruf : 43-44)
"Maka bertawakkallah kepada Allah, sesungguhnya engkau berada di dalam kebenaran yang nyata." (An Namlu: 79)
"Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syari’at (peraturan) dari urusan (Deen) itu, maka ikutilah syari’at itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui" (Al Jatsiyah: 18)
"Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beiman sehingga mereka menjadikan kamu sebagai hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa di dalam hati mereka suatu keberatan terhadap keputusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (An Nisa’: 65)
Mereka (para sahabat) pun akhirnya beriman dan yakin dengan ayat-ayat ini serta berusaha untuk sentiasa bertolak dari sana dalam segala urusan

2.  Berbangga Dengan Deenul Islam
Rasulullah SAW menanamkan dalam hati para sahabat bahawa selama mereka berada di dalam kebenaran dan menjadi pembelanya, maka mereka berada di atas jalan yang terang. Selain dari itu adalah kegelapan. Selama di tangan mereka tergenggam petunjuk dari langit untuk membimbing manusia, maka lanjutannya, mereka harus menjadi pemandu dan pengarah umat manusia. Mereka harus menjadi pembimbing, pendidik, penunjuk jalan dan penuntun manusia ke arah kebenaran di atas jalan yang lurus.Al Quran al Karim menegaskan sekaligus menjelaskan kandungan makna ini. Para sahabat pun mendengar dan menerima penjelasannya secara langsung dari Rasulullah SAW.
"Kamu adalah sebaik-baik ummah yang dikeluarkan untuk manusia, kamu menyuruh kepada ma’ruf dan mencegah dari mungkar serta beriman dengan Allah."(Ali Imran: 110)
"Demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi atas (perbuatan) manusia dan agar asul (Muhammad) menjadi saksi atas perbuatan kamu." (Al Baqarah: 143)
"Berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam Deen ini (Islam) suatu kesempitan." (Al Hajj: 78)
Mereka pun beriman dan yakin dengan semua yang tercantum dalam ajaran Al Quran serta berlumba-lumba untuk mengamalkannya

3.  Keyakinan Akan Datangnya Bantuan Dan Pertolongan Allah
Rasulullah SAW menanamkan dalam hati para sahabat bahawa selama mereka yakin dengan kebenaran dan merasa bangga berpegang padanya, maka selama itu pula Allah beserta mereka dan akan menolong mereka. Allah pasti akan memberi petunjuk, membantu dan memenangkan mereka disaat para tentera bumi tidak ada yang mahu bangkit bersama mereka, Allah akan menurunkan bantuan dari tentera langit untuk mereka. Para sahabat kemudian menelaah makna-makna ini, sebagaimana yang terpapar jelas dalam kitab Allah. Mereka lantas beriman lalu lenyaplah segala kesedihan dan kerisauan.
"Sesungguhnya bumi ini milik Allah, yang akan diwariskan kepada siapa saja yang dikehendaki dari hamba-hamba-Nya. Dan akibat terbaik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa." (Al A’raf: 128)
"Sesungguhnya bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang shalih." (Al Anbiya’: 105)
"Dan sesungguhnya Allah akan memenangkan orang yang membela-Nya. Sesungguhnya Allah itu Mahakuat lagi Maha Perkasa." (Al Hajj: 40)
"Allah telah menetapkan ‘Aku dan rasul-rasul Ku pasti menang’ Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa." (Al Mujadalah: 21)
"(ingatlah) ketika Rabbmu mewahyukan kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhlah pendirian orang-orang yang telah beriman.”..dan Kami selalu berkewajiban untuk menolong orang-orang yang beriman." (Ar Ruum: 47)
"Dan Kami hendak memberi kurniaan kepada orang-orang yang tertindas di bumi itu dan hendak menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)."(Al Qashash: 5)
Mereka membaca ayat-ayat ini dan memahami dengan sebaik-baiknya, sehingga Iman mereka pun semakin kukuh dan keyakinan mereka semakin mantap. Mereka sentiasa berlumba-lumba dalam kebajikan dengan mengamalkan kandungan Al Quran.
(sumber: myopera.com ~ Untukmu Murabbi)

No comments:

Post a Comment