Pergilah Kenangan, Hadirlah Kebahagiaan

Setiap bilah hari yang meninggalkan kita membawa bersama pelbagai coretan, kenangan, rahsia, cerita, derita, bahagia serta segala rupa warna dan rasa. Sebahagian yang tinggal menunggu giliran untuk melalui peristiwa yang sama. Mungkin berbeza nama hari, bulan dan tahun, tetapi tetap sama pada keadaan dan peranan. Ia akan membawa lagi sebahagian daripada kita pergi meninggalkan kehidupan dunia ini. Sehinggalah pada saat tamatnya bilangan terakhir, maka ketika itu berakhirlah kehidupan kita di dunia ini. Tiada upaya kita menolaknya.
Walaupun saban waktu dan hari bilangan itu pergi tidak kembali lagi, tetapi ia tetap meninggalkan kesan pada bilangan yang masih ada. Kenangan, peristiwa, pengajaran dan bekalan yang dikutip oleh hari-hari semalam ditinggalkan untuk hari-hari mendatang. Ada kala ia pahit, ada kala manis, ada kala kita membencinya, ada kala kita menangisi kehilangannya dan adakala kita ingin melupai dan mengharapkan bilangan itu tidak pernah wujud dalam diari kehidupan kita.
Bilangan yang pergi dan datang jua menyimpan pelbagai rahsia setiap kita. Bukan semua babak lakonan setiap insan diketahui oleh orang lain. Sebahagian besarnya adalah rahsia kehidupan, hanya dia dan Allah. Beruntunglah insan yang rahsianya di sisi Allah SWT lebih baik dari yang disangka oleh manusia.
Sentiasa bersyukur atas apa yang telah diberikan dan memohon kepada Allah agar dikekalkan nikmat kurniaan.
Hari-hari yang datang tidak semestinya mencontohi lagi hari semalam. Bahkan derita semalam, memuncakkan kenikmatan apabila kebahagiaan menjelma pada hari ini.
Sesiapa yang bertawakal kepada Allah akan dibukakan pelbagai keajaiban yang tidak disangka. Usia yang berbaki ini kita hanya menghitung bilangan hari di mana kita semua pasti sampai pada saat bilangan detik waktu yang terakhir.
Mohonlah keampunan dari Allah atas segala kenangan yang lalu, ianya merupakan episod dalam drama kehidupan. Menunggu saat perhitungan Allah atas segala cerita yang kita lakonkan.
Kepada Allah SWT juga pengharapan dalam setiap detik kehidupan. DIA yang memberikan segala kurnia sebagai ujian untuk sebahagian hamba-hamba-NYA.

[sumber: Prof. Madya Dr. Mohd Asri Zainul Abidin (Dr MAZA)]

"Biarlah semuanya pergi bersama kenangan, hadirnya 2014 ini pastinya memberi sejuta kali kebahagiaan. Sentiasa muhasabah dan perbaiki diri dalam kehidupan. Usaha, tawakal, sabar dan redha menjalani kesukaran, perjuangan dan sentiasa istiqamah dalam diri kita. Mohon ampun dan maaf sekiranya ada tulisan saya di sepanjang 2013 ini yang menggores hati atau bisa mengundang kesedihan kepada semua pembaca. Ampunilah saya, yang hanya manusia biasa tidak lepas dari melakukan dosa. Marilah kita bersama-sama mohon kepada Allah SWT, sesungguhnya Allah sentiasa memberi keampunan kepada kita semua.
Firman Allah SWT yang bermaksud:
"Katakanlah: "Wahai hamba-hamba-KU yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri (dengan perbuatan-perbuatan maksiat), janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah kerana sesungguhnya Allah mengampunkan segala dosa; sesungguhnya DIAlah jua yang Maha Pengampun dan Maha Mengasihani." (surah al-Zumar ayat 53)
Wallahualam...
Ikhlas dari ♥; missydamia.blogspot.com

Ketenangan & Kerohanian Jiwa serta Kebenarannya

[Oleh: Abu Abdillah Arief B. bin Usman Rozali]
Pada zaman ini, banyak permasalahan yang dihadapi setiap manusia -dan secara khusus kaum Muslimin-, baik berkaitan dengan masalah lahir, batin, ataupun kejiwaan. Dari sini, muncullah berbagai ragam usaha untuk mengatasi problematika hidupnya. Tujuan utamanya, pada dasarnya hanya satu, yaitu; mendapatkan kepuasan hati, ketenteraman hidup, dan ketenangan jiwa.
Yang amat disayangkan, munculnya anggapan keliru karena ketidakpahaman atau karena belum mengerti, bahwa tidak semua hal yang mampu mendatangkan kepuasan, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwa menunjukkan kebenaran sesuatu tersebut. Ya, kita bisa katakan, benar, memang sesuatu tersebut dapat mendatangkan kepuasan, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwa. Namun permasalahannya, apakah semua hal yang bisa mendatangkan kepuasan, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwa bisa dibenarkan secara syar’i? Jadi, yang dimaksud “benar” disini adalah, benar secara tinjauan dan hukum syar’i. Jika tidak demikian, kita akan menemukan betapa banyak praktek-praktek yang memang telah terbukti mampu mendatangkan kepuasan hati, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwa orang. Sebagai contoh, sebutlah bersemedhi, bertapa, atau meditasi, atau terapi psikologis lainnya. Hal-hal tersebut memang terbukti mampu mendatangkan kepuasan hati, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwa orang yang melakukannya.
Namun, apakah syariat Islam yang mulia dan sempurna ini membenarkannya? Atau minimal mengizinkannya? Atau; apakah kepuasan hati, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwa tersebut -jika memang terjadi- adalah hakiki dan abadi? Inilah permasalahannya. Al Imam al ‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,"Adapun di bawah derajat orang ini (yakni orang yang merasakan kelezatan dengan mengenal Allah dan bertaqarrub denganNya), maka sangatlah banyak, dan tidak bisa menghitung banyaknya kecuali Allah. Bahkan, sampai pada derajat orang (yang masih bisa merasakan kelezatan dengan) melakukan hal-hal yang sangat hina, hal-hal yang kotor dan menjijikan, baik berupa perkataan maupun perbuatan…”.
Perkataan beliau ini menjelaskan, ternyata ada hal-hal yang memang terbukti mampu mendatangkan kepuasan hati, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwa orang yang melakukannya, namun, tentu sangat berbeda derajat orang yang merasakan kepuasan hati, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwa dengan cara bertaqarrub dan taat kepada Allah, dengan orang yang mencapainya tetapi dengan cara bermaksiat dan meninggalkan perintah-perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala.Permasalahan ini, persis dengan seseorang yang mencari kesembuhan dari penyakit kronis yang dideritanya, sementara para dokter telah angkat tangan dari penyakitnya tersebut, lalu akhirnya, orang ini berobat ke dukun, kemudian sembuh. Maka, apakah kesembuhannya bisa ia jadikan dalil atas bolehnya berobat atau mendatangi dukun? Apakah kesembuhan yang ia dapati -dengan izin Allah Subhanahu wa Ta'ala - menunjukkan bahwa dukun tersebut berada di atas al haq (baca : kebenaran)? Apakah kesembuhannya itu berasal dari cara yang dibenarkan oleh syariat?
Sebagai seorang muslim -yang mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa memberikan taufiqNya- kita tentu tidak boleh ragu dan syak, bahwa kepuasan hati, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwa adalah salah satu sifat syariat Islam yang mulia dan sempurna ini. Itupun, harus dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat yang benar dalam beribadah. Yaitu, ikhlash hanya untuk Allah l semata, dan mutaba’atur rasul (mengikuti tuntunan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam), sebagaimana yang telah banyak diterangkan oleh para ulama tentang masalah ini.
Dari sekilas penjelasan di atas, kita bisa pahami, bahwa merupakan kekeliruan jika ada seseorang yang berkata “Segala sesuatu yang bisa mendatangkan dan menimbulkan kepuasan hati, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwa, maka hal itu boleh-boleh saja dilakukan, karena hal itu merupakan indikasi kebenaran sesuatu tersebut”. Di manakah letak kekeliruan perkataan ini? Kita katakan : “Memang, salah satu bukti benarnya sesuatu hal adalah timbulnya kepuasan hati, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwa pada si pelakunya. Dan ini merupakan salah satu sifat syariat Islam jika dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat yang benar dalam beribadah, sebagaimana telah diterangkan di atas. Namun, tidak semua yang bisa mendatangkan dan menimbulkan kepuasan hati, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwa sebagai sebuah kebenaran”.  Seandainya orang itu hanya berkata “Segala sesuatu yang bisa mendatangkan dan menimbulkan kepuasan hati, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwa boleh-boleh saja dilakukan,” hanya sampai disini saja, mungkin masih bisa kita benarkan. Itupun selama perbuatan tersebut tidak melanggar syariat. Karena segala sesuatu yang dilakukan, selama tidak berhubungan dengan permasalahan ibadah, dan selama tidak ada dalil yang melarangnya, maka hukum asalnya adalah boleh, sebagaimana telah diterangkan oleh para ulama dalam masalah ini.
Permasalahannya, jika kita perhatikan dan pelajari secara lebih dalam, hal-hal yang bisa mendatangkan dan menimbulkan kepuasan hati, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwa yang banyak digemari orang saat ini, pada kenyataannya tidak mungkin dapat dipisahkan dari praktek ibadah, bahkan sangat berkaitan erat dengan masalah aqidah yang letaknya di dalam hati, sedangkan hati merupakan sumber dari kebaikan atau keburukan seseorang, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:
"Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jasad ini ada segumpal daging, apabila ia (segumpal daging) tersebut baik, baiklah seluruh jasadnya, dan apabila ia (segumpal daging) tersebut rusak (buruk), maka rusaklah (buruklah) seluruh jasadnya. Ketahuilah, segumpal daging tersebut adalah hati".
Oleh karena itu, jika ingin selamat dari hal-hal yang dapat merusak agama kita, bahkan dalam hal aqidah, hendaknya seorang muslim senantiasa berhati-hati dan waspada, serta penuh pertimbangan demi keselamatan agamanya, dan bertanya, apakah perbuatan yang hendak dilakukan untuk pencarian kepuasan hati, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwanya bertentangan dengan aqidah? Ataukah bagaimana?Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,"Karena hati itu diciptakan untuk diketahui kegunaannya, maka mengarahkan penggunaan hati (yang benar) adalah (dengan cara menggunakannya untuk) berfikir dan menilai…”.
Berkaitan erat dengan permasalahan ini, sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberikan solusi bagi setiap muslim yang senantiasa ingin mendapatkan kepuasan hati, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwa yang hakiki dan abadi. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram". [ar Ra’d/13 : 28].
Asy Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al Badr -hafizhahullah- berkata; " Sesungguhnya al Imam al ‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah telah menyebutkan di dalam kitab beliau yang sangat berharga, al Wabil ash Shayyib sebanyak tujuh puluh sekian faidah dzikir. Dan di sini, kami akan sempurnakan untuk menyebutkan beberapa faidah dzikir lainnya, dari sekian banyak faidah yang telah beliau sebutkan di dalam kitabnya. Di antara faidah-faidah dzikir yang begitu agung, yaitu (dzikir) dapat mendatangkan kebahagiaan, kegembiraan, dan kelapangan bagi orang yang melakukannya, serta dapat melahirkan ketenangan dan ketenteraman di dalam hati orang yang melakukannya. Sebagaimana firman Allah…,” dan asy Syaikh membawakan ayat ke-28 surat ar Ra’d di atas.Kemudian beliau kembali menjelaskan dan berkata,"Makna firman Allah: "..adalah hilangnya segala sesuatu (yang berkaitan dengan) kegelisahan dan kegundahan dari dalam hati, dan dzikir tersebut akan menggantikannya dengan rasa keharmonisan (ketentraman), kebahagiaan, dan kelapangan. Dan maksud firmanNya:
adalah sudah nyata, dan sudah sepantasnya hati (manusia) tidak akan pernah merasakan ketentraman, kecuali dengan dzikir (mengingat) Allah Subhanahu wa Ta'ala.Bahkan, sesungguhnya dzikir adalah penghidup hati yang hakiki. Dzikir merupakan makanan pokok bagi hati dan ruh. Apabila (jiwa) seseorang kehilangan dzikir ini, maka ia hanya bagaikan seonggok jasad yang jiwanya telah kehilangan makanan pokoknya. Sehingga tidak ada kehidupan yang hakiki bagi sebuah hati, melainkan dengan dzikrullah (mengingat Allah). Oleh karena itu, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata : "Dzikir bagi hati, bagaikan air bagi seekor ikan. Maka, bagaimanakah keadaan seekor ikan jika ia berpisah dengan air?”
Dari penjelasan yang begitu gamblang di atas, jelaslah sesungguhnya tidak ada penawar bagi orang yang hatinya gersang dan selalu gelisah, resah, dan gundah, melainkan hanya dengan dzikrullah.Dzikrullah dapat dilakukan dengan dua cara, dengan mengingat Allah dan banyak berdzikir dengan bertasbih, bertahmid, bertahlil (mengucapkan Laa ilaha illallaah), ataupun bertakbir. Dan dengan memahami makna-makna al Qur`an dan hukum-hukumnya; karena di dalam al Qur`an terdapat dalil-dalil dan petunjuk-petunjuk yang jelas, serta bukti kebenaran yang nyata.
Namun, yang amat disayangkan, masih banyak kaum Muslimin yang belum memahami hal ini. Bahkan, untuk mendapatkan kepuasan hati, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwa, justru mencari-cari solusi selainnya. Padahal kepuasan hati, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwa yang hakiki tidaklah mungkin dihasilkan melainkan hanya dengan dzikrullah.
Al Imam al ‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah berkata : “…Sesungguhnya, hati tidak akan (merasakan) ketenangan, ketenteraman, dan kedamaian, melainkan jika pemiliknya berhubungan dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala (dengan melakukan ketaatan kepadaNya)… sehingga, barangsiapa yang tujuan utama (dalam hidupnya), kecintaannya, rasa takutnya, dan ketergantungannya hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka ia telah mendapatkan kenikmatan dariNya, kelezatan dariNya, kemuliaan dariNya, dan kebahagiaan dariNya untuk selama-lamanya”.
Penjelasan beliau ini, juga menujukkan pemahaman, bahwa jika seseorang meninggalkan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, atau bahkan bermaksiat kepadaNya, maka hatinya akan sempit, gersang, selalu gelisah, resah, dan gundah.
Adapun kemaksiatan yang terbesar adalah syirik, dan Allah tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik sampai ia bertaubat sebelum ia mati. (Lihat an Nisaa`/4 : 48 dan 116). Juga Allah berfirman: "
Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatanKu, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta". [Thaha/20 : 124].
Salah satu penafsiran ulama tentang lafazh
pada surat Thaha ayat ke-124 di atas adalah, kehidupan yang sangat sempit dan menyulitkan di dunia ini, disebabkan berpalingnya ia dari kitabullah dan dzikrullah. Ia akan merasakan kesempitan, kegelisahan, dan kepedihan-kepedihan lainnya dalam kehidupannya, dan itu adalah adzab secara umum.
Adapun kadar kepuasan hati, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwa seseorang, itu sangat bergantung kepada sejauh mana kedekatannya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Al Imam al ‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan : “Kelezatan (yang dirasakan oleh hati) setiap orang, bergantung pada sejauh mana keinginannya dalam mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan (keinginannya dalam meraih) kemuliaan dirinya. Orang yang paling mulia jiwanya, yang paling tinggi derajatnya dalam merasakan kelezatan (dalam hatinya), adalah (orang yang paling) mengenal Allah, yang paling mencintai Allah, yang paling rindu dengan perjumpaan denganNya, dan yang paling (kuat) mendekatkan dirinya kepadaNya dengan segala hal yang dicintai dan diridhai olehNya”.
Itulah dzikrullah dan tha’atullah, sebagai kunci utama untuk membuka hati seseorang dalam merealisasikan kepuasan hati, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwanya. Sedangkan tingkatan tha’atullah yang paling tinggi dan agung adalah tauhidullah (mentauhidkan Allah). Dan (sebaliknya), tingkatan maksiat yang paling besar dosanya dan paling buruk akibatnya, adalah asy syirku billah (menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta'ala). Dengan kata lain, orang yang paling berbahagia, tenteram, dan tenang jiwanya adalah seorang muslim yang bertauhid dan merealisasikan tauhidnya dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan orang yang paling sengsara hidupnya di dunia ini, dan tidak merasakan kebahagiaan, ketenangan, dan ketenteraman jiwa yang hakiki dan abadi, adalah orang yang musyrik dan bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Kemudian, adakah hal lainnya setelah dzikrullah dan tha’atullah yang secara khusus mampu mendatangkan kepuasan hati, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwa seseorang? Jawabnya, ada. Yaitu shalat.Hendaknya seorang mukmin menyibukkan dirinya untuk meraih kepuasan hati, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwanya dengan melakukan shalat secara benar dan khusyu’. Dengan demikian, ia merasa tenang ketika berhadapan dengan Rabb-nya. Hatinya menjadi tenteram, lalu diikuti ketenangan dan ketenteraman tersebut oleh seluruh anggota tubuhnya. Dari sini, ia akan merasakan kedamaian hati dan ketenangan jiwa yang luar biasa. Dia memuji Rabb dengan segala macam pujian di dalam shalatnya. Bahkan, ia berkata kepada Rabb-nya
(hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan). Dia memohon kepada Rabb-nya segala kebutuhannya. Dan yang terpenting dari seluruh kebutuhannya adalah memohon untuk istiqamah (konsisten) di atas jalan yang lurus. Yang dengannya terwujudlah kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dia pun berkata:
"(Tunjukilah kami jalan yang lurus)." Dia mengagungkan Rabb-nya saat ruku’ dan sujud, dan memperbanyak doa di dalam sujudnya.Betapa indah dan agungnya komunikasi yang ia lakukan dengan Rabb-nya. Sebuah komunikasi yang sangat luar biasa, mampu menumbuhkan ketenteraman dan kedamaian jiwa, sekaligus menjauhkan dirinya dari segala macam kegelisahan, keresahan, dan kesempitan hati dan jiwanya. Maka, tidak perlu heran, jika shalat ini merupakan penghibur dan penghias hati Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
…dan telah dijadikan penghibur (penghias) hatiku (kebahagiaanku) pada shalat".
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga pernah berkata kepada salah satu sahabatnya:
"Bangunlah wahai Bilal, buatlah kami beristirahat dengan (melakukan) shalat".
Al Imam al ‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah, setelah menjelaskan hikmah-hikmah dan beberapa keistimewaan shalat, beliau berkata : “… Kemudian, disyariatkan baginya untuk mengulang-ulang raka’at ini satu per satu, sebagaimana disyariatkannya mengulang-ulang (lafazh) dzikir dan doa satu per satu. Hal itu agar ia mempersiapkan dirinya dengan raka’at yang pertama tadi, untuk menyempurnakan raka’at yang berikutnya. Sebagaimana raka’at yang kedua untuk menyempurnakan raka’at yang pertama. Semuanya itu bertujuan untuk memenuhi hatinya dengan makanan (rohani) ini, dan mengambil bekal darinya untuk mengobati penyakit yang ada dalam hatinya. Karena sesungguhnya kedudukan shalat terhadap hati, bagaikan kedudukan makanan dan obat terhadapnya… Maka, tidak ada satu pun yang mampu menjadi makanan dan bagi hatinya, selain shalat ini. Maksudnya, (fungsi) shalat dalam menyehatkan dan menyembuhkan hati, seperti (fungsi) makanan pokok dan obat-obatan terhadap badannya".
Dr. Hasan bin Ahmad bin Hasan al Fakki berkata,"Tatkala shalat dijadikan sebagai pembangkit ketenangan dan ketenteraman (jiwa), serta sebagai terapi psikologis, maka, tidak mengherankan jika sebagian dokter jiwa menganggapnya sebagai terapi utama dalam penyembuhan para pasien penyakit jiwa. Salah seorang di antara mereka ada yang mengatakan, sepertinya shalat ini salah satu terapi yang mampu mendatangkan kehangatan jiwa manusia. Sesungguhnya shalat bisa menjauhkan dirimu dari segala kesibukan yang membuatmu gundah dan resah. Shalat ini pun mampu membuatmu merasa tidak menyendiri dalam hidup ini. Mampu membuatmu merasakan bahwa Allah menyertaimu. Shalat pun ternyata mampu memberimu kekuatan dalam bekerja, yang sebelumnya dirimu tidak mampu berbuat apa-apa. Maka, pergilah ke kamar tidurmu! Lalu, mulailah melakukan shalat untuk menghadap Rabb-mu”.
Demikianlah, sehingga memang shalat yang benar dan khusyu’, pasti akan melahirkan ketenteraman jiwa dan kedamaian hati. Bukan seperti shalat yang dilakukan oleh orang-orang Nashrani, yang telah disifatkan oleh al Imam al ‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah sebagai sebuah shalat yang pembukaannya adalah kenajisan, takbiratul ihramnya dengan bersalib di wajah, qiblatnya sebelah timur, syi’arnya adalah kesyirikan, (maka) bagaimana hal ini tersembunyi bagi orang berakal, bahwa hal ini sesuatu yang memang tidak pernah dibenarkan oleh satu syariat manapun?
Dr. Hasan bin Ahmad bin Hasan al Fakki kembali menjelaskan: “Adapun sebuah shalat yang permulaannya adalah pengagungan dan pemuliaan terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan shalat ini mengandung firmanNya, pujian dan pengagungan kepadaNya, rasa tunduk yang sempurna si pelakunya kepada Rabbnya, maka tidak ragu lagi, shalat seperti inilah yang mampu menjadi perantara seorang hamba dalam berkomunikasi dengan Rabb-nya. Shalatnya ini bermanfaat baginya untuk memohon kepada Rabb agar (Dia) membebaskan dari segala kesulitan. Di samping itu, ia pun akan mendapatkan manfaat dan pahala yang besar di akhirat, serta kemenangan dengan mendapatkan ridha ar Rahman (Allah Subhanahu wa Ta'ala). Dan kiaskanlah terhadap shalat ini seluruh ketaatan hamba terhadap Rabb-nya. Sungguh agama Islam adalah sebuah manhaj (metode, tata cara dan pola hidup) yang sempurna, yang sangat adil. Menjamin setiap orang bisa mencapai hidup bahagia di dunia dan akhirat. Dan ini sebagai sebuah kemenangan yang besar”.
Demikianlah, mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi kita semua, bisa menambah iman, ilmu, dan amal shalih kita. Wallahu a’lam bish shawab.
(sumber: almanhaj.or.id)

Hadis of a day

Diriwayatkan dari Abu Barzah Al Aslamai, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
"Wahai sekalian orang-orang yang lidahnya telah menyatakan beriman namun keimanan belum masuk ke dalam hatinya. Janganlah kalian menghina kaum muslimin, dan jangan pula mencari-cari kesalahan mereka. Sebab barangsiapa yang  mencari-cari kesalahan mereka, maka Allah akan mencari-cari kesalahannya. Dan, barangsiapa yang kesalahannya dicari-cari Allah, maka Allah akan membukakan kesalahannya itu di rumahnya" (HR Abu Daud)

8 surah dengan 8 kelebihan

1.Surah Al-Fatihah- Untuk menerangkan hati dan menguatkan ingatan

2.Surah Maryam- Bagi memudahkan ibu bersalin dan memperolehi anak yang sabar dan taat

3.Surah Luqman- Bagi memperolehi anak cerdik akal dan cerdik jiwa

4.Surah Yusuf- Bagi memperolehi anak cantik rupa dan cantik akhlak

5.Surah Hujurat- Bagi memperbanyakkan air susu ibu dan anak bersifat berhati-hati

6.Surah Yasin- Bagi menenangkan hati dan anak tidak terpengaruh dengan godaan syaitan yang mengajak kepada maksiat

7.Surah At-Taubah-Bagi membersihkan jiwa dan terpelihara dari maksiat

8.Surah An-Nahl- Untuk melahirkan anak yang berdisiplin

(sumber: blogger)

Untungnya Seorang Lelaki itu..

Setiap lelaki mempunyai tanggungjawab yang besar di dunia...
Memimpin wanita menuju ke syurga...
Namun sedarkah anda lelaki soleh mempunyai ganjaran yang sangat besar di Syurga kelak...
Ganjaran yang tiada tolok banding kenikmatannya...
Sekiranya anda mengamalkan "Ammar Ma'ruf Nahi Mungkar"

Maka berbahagialah wahai lelaki soleh...
Bidadari Syurga menanti anda...
Sebagai isteri di Syurga...

Wahai lelaki soleh, tidakkan anda sedar Bidadari Syurga itu :-

Matanya bak jeli laksana permata yang tersimpan baik tidak terusik
Kulitnya putih seakan-akan telur burung unta yang tertanam elok didalam pasir tidak ternoda
Usianya yang sentiasa remaja tidak tua makan dek usia
Sekiranya anda memeluk bidadari tersebut anda akan dapat melihat wajah anda sendiri di pipi bidadari tersebut yang lebih bersih dari cermin
Bidadari ni juga suci lagi menyucikan. Mereka tidak ada tempoh 'cuti' atau period.
Dalam diri mereka penuh dengan cinta dan kasih sayang hanya untuk anda wahai lelaki soleh.
Mereka hanya akan membuaikan ucapan cinta yang tidak pernah anda dengari dimana-mana
Penglihatan mereka terjaga hanya untuk melihat anda. Tidak ada lelaki lain yang pernah melihat mereka selain anda.
Mereka sentiasa menundukkan pandangan mereka yang hanya khas untuk anda
Wangi nya tubuh sang bidadari ibarat, sekiranya mereka menampakkan diri ke bumi nescaya antara bumi dan langit dipenuhi bau wangian dari tubuhnya..
Andai mereka mengeluarkan telapak tangannya diantara langit dan bumi, nescaya semua makhluk akan terpesona dengan keindahannya.
Sekiranya wajahnya pula ditunjukkan maka kecantikannya akan menerangi antara langit dan bumi.
selagi mereka tidak berjumpa dengan anda, mereka akan sentiasa mendoakan anda semasa anda di dunia

"Ya Allah tolonglah dia dalam menjalankan agama, hadapkan dia dengan hatinya untuk taat kepada-Mu dan sampaikan dia kepada kami, demi kemuliaan-Mu waha Tuhan Maha Penyayang di antara semua orang yang penyayang"

Subhanallah,ya Allah indah nya ciptaan Mu untuk lelaki soleh...

"Tahukah anda wahai lelaki soleh, jumlah bidadari yang di ciptakan untuk seorang lelaki soleh sekurang-kurangnya dua orang bidadari sebagai isteri." ( HR Bukhari 6/230,232 dan Muslin 2834)..

Ada juga hadis yang menyatakan jumlahnya mencecah 72 orang untuk setiap lelaki soleh..

"Wahai lelaki soleh ingatlah di Syurga anda akan dilayan sekurang-kurangnya 80,000 orang pelayan dan 72 orang isteri." (Hadith Abu Sa'id Al-Khudri r.a).

Sekiranya isteri anda di dunia tidak patuh pada arahan anda setelah anda mendidik nya dengan baik maka, isteri anda di syurga akan mendoakan kecelakaan terhadap isteri anda didunia tersebut.

Tidak kah anda mahu bidadari syurga seperti itu.Yang diciptakan khas untuk anda.

Kenikmatan yang anda miliki di syurga, tidak akan sama kenikmatan di dunia bersama isteri anda.

Malah lebih hebat lagi kenikmatan nya bersama isteri anda di syurga kelak...

Berusahalah wahai lelaki untuk menjadi lelaki SOLEH.

Kerana anda perlu berjumpa dengan isteri anda sang Bidadari Syurga yang telah Tuhan ciptakan khas untukmu.

Sesungguhnya cemburunya wanita dunia dengan Bidadari Syurga yang lebih sempurna untuk anda...

Sumber: Artikel iluvislam.com

Hakikat Seorang Wanita

Jangankan lelaki biasa,nabi pun terasa sunyi tanpa wanita. Tanpa mereka, fikiran dan perasaan lelaki akan resah. Masih mencari walau ada segalanya. Apa yang tiada dalam syurga? Namun adam tetap rindukan hawa.

Dijadikan wanita daripada tulang rusuk yang bengkok. Untuk diluruskan oleh lelaki. Tetapi seandainya lelaki itu sendiri tidak lurus, Mana mungkin kayu yang bengkok menghasilkan bayang yang lurus. Luruskanlah wanita dengan jalan yang ditunjuk oleh Allah, Kerana mereka diciptakan sebegitu rupa oleh Allah.

Didiklah mereka dengan panduan darinya. Jangan cuba menjinakkan mereka dengan harta, kerana nantinya mereka semakin liar. Janganlah hiburkan mereka dengan kecantikan, kerana nantinya mereka akan semakin derita. Kenalkan mereka kepada Allah, zat yang kekal. Di situlah punca kekuatan dunia.

Akal senipis rambutnya, tebalkanlah ia dengan ilmu.

Hati serapuh kaca, kuatkanlah ia dengan iman.

Perasaan selembut sutera, hiasilah ia dengan akhlak.

Suburkanlah ia kerana dari situlah nantinya mereka akan lihat nilaian dan keadilan Rab. Bisikkan ke telinga mereka bahawa kelembutan bukan suatu kelemahan. Ia bukan diskriminasi Allah.Sebaliknya di situlah kasih dan sayang Allah...

Wanita yang lupa hakikat kejadiannya, Pasti tidak akan terhibur, dan tidak akan menghiburkan. Tanpa iman, ilmu dan akhlak, mereka tidak akan lurus, Bahkan akan semakin membengkok. Itulah hakikatnya andai wanita tidak kenal Rabbnya...

Bila wanita menjadi derhaka,pasti dunia lelaki akan menjadi huru hara. Lelaki pula janganlah mengharapkan ketaatan semata-mata! Tapi binalah kepimpinan. Pastikan sebelum wanita menuju ilahi, pimpinlah diri kepadanya. Jinakkan diri kepada Allah. Nescaya akan jinaklah segala-galanya di bawah pimpinanmu. Janganlah mengharapkan isteri semulia Fatimah Az-Zahra' Seandainya dirimu tidak sehebat saidina Ali karamallahuwajhah.

[sumber: fb Amar Asyraf]

Lelaki Pemimpin Wanita



Firman Allah di dalam Al-Quran bermaksud: "Kaum lelaki adalah pemimpin 
kaum wanita". Ayat ini jelas menunjukkan kepada kita bahawa kepimpinan 
adalah diterajui oleh kaum lelaki; manakala kaum perempuan adalah 
golongan yang dipimpin. Inilah fitrah atau sunnatullah yang berkuatkuasa 
dalam kehidupan manusia di dunia ini sepanjang zaman. Dalam ayat lain pula 
Allah berfirman, bermaksud "Peliharalah dirimu dan ahli keluargamu dari 
api neraka." Perintah ini ditujukan kepada kaum lelaki yang menjadi 
ketua sesebuah keluarga. 

Pengaruh barat yang menular ke negara Islam berjaya menyerapkan 
ideologi persamaan hak wanita-lelaki dan akhirnya diterima umum. Akibatnya 
konsep kepemimpinan lelaki terhakis. Kaum wanita yang dahulunya berperanan 
mentadbir anak-anak dan rumahtangga si-suami kini sudah mengabaikan 
tanggungjawab. Anak-anak sebaliknya dipelihara oleh orang gaji. 

Apabila ramai wanita sudah memandang tanggungjawab di rumah sebagai 
kolot dan tidak ekonomikal, maka institusi keluarga akan tercemar dan 
terjejas. Anak-anak kehilangan kasih-sayang ibu. Ibu hanya sempat melihat 
anak waktu petang atau malam. Ketika itu badannya sudah keletihan dan 
tidak berdaya untuk mengasuh anak lagi. Anak-anak membesar tanpa menerima 
kasih-sayang ibu. Apabila ibu tidak menyayangi anak, semasa dewasanya 
nanti, sudah tentu anak tidak akan mengasihi ibunya. Jadilah mereka anak 
yang kasar dari segi tutur-kata dan tingkahlaku. 

Walaupun kesilapan ini seolah-olah berpunca daripada wanita tetapi 
sebenarnya adalah berpunca daripada lelaki yang tidak berjaya mentarbiah 
wanita yang diamanahkan kepadanya. 

Kegagalan mentarbiah anak dan isteri menyebabkan ramai anak-anak gadis 
keluar beramai-ramai memburu kerja di mana-mana saja. Kilang-kilang 
perindustrian yang menawarkan insentif dan gaji lumayan menjadi alternatif 
utama berbanding profesion perguruan dan perkeranian. Bahkan ramai juga 
wanita yang menjadi doktor, jurutera, polis, askar dan sebagainya. 
Kuantiti wanita yang ramai bekerja menyebabkan berlakunya satu kekosongan 
yang ketara di dalam institusi keluarga. Keadaan ini digawatkan lagi 
dengan sikap pelajar lelaki yang tidak secemerlang pelajar perempuan. 
Kecemerlangan pelajar perempuan di dalam peperiksaan awam berbanding 
pelajar lelaki menjadi satu faktor ramainya wanita melibatkan diri di dalam 
pasaran tenaga kerja. 

Penglibatan wanita yang ramai di dalam sektor pekerjaan menyebabkan 
berlakunya pengangguran di kalangan kaum lelaki. Mereka akhirnya terjebak 
dengan penyalahgunaan dadah. Wanita bekerja terutama yang berpendapatan 
tinggi bertambah ramai yang hidup membujang. Pemuda yang menganggur 
sukar mencari wang untuk berkahwin. Akhirnya berlakulah pelbagai gejala 
keruntuhan akhlak di kalangan muda-mudi. 

Walaupun banyak faktor dikaitkan dengan gejala keruntuhan akhlak yang 
berlaku sekarang, namun faktor yang jelas ialah kurang berkesannya 
peranan yang dimainkan oleh kaum lelaki sebagai ketua yang memimpin 
ahli-ahli keluarganya. Sebagai penutup sayugianya kita kembali kepada dasar 
Islam untuk mengembalikan martabat lelaki sebagai ketua yang diamanahkan 
untuk memimpin ahli-ahli keluarga dan kaum wanita amnya. 
Wallahualam. 

[sumber: habibpejuang.blogspot]

Perempuan Mencabar Nafsu Lelaki??

Hakikatnya, semua orang tahu dan faham satu hakikat bahawa lelaki punya nafsu. Walau hanya satu tapi yang satu ini fokusnya lebih kepada nafsu seksual.

Dan sedarkah kita, tanpa kita sedari ramai perempuan cuba mencabar nafsu lelaki?

Bagaimana?

Saya elok pakai tudung, tutup aurat dengan lengkap, takkan saya masih menggoda kut!

Betul kita dah sempurnakan penutupan aurat kita. Pakaian longgar,labuh, tak tipis, pakai stokin, tudung menutup dada. Tapi di luar sedar, mungkin kita telah melakukan benda-benda ini :
1. Tunduk

Tunduk pun salah?

Tak, tunduk ini cuma jadi salah bila kita berdiri kemudian nak mencapai benda di lantai. Kita pun tak melutut atas lantai, terus capai benda tu. Nah, tak disedari kita dah membiarkan bahagian punggung terdedah untuk dilihat oleh lelaki.

Mencabar nafsu tak? 
Ya, tiap inci tubuh wanita terlalu indah di mata lelaki.


2. Lirikan mata juga mencetuskan nafsu lelaki

Lebih senang lagi, menjeling. Lagi-lagi yang saja buat lirikan mata manja, menggoda dan minta perhatian.

Percayalah, lelaki boleh tercabar dengan hanya lirikan dan jelingan wanita. Bagi kita mungkin biasa, bagi mereka ini sangat seksi dan menggoda.

3. Lenggok Badan

Tahukah kita, cara kita berjalan pun boleh membuat nafsu lelaki tercabar?

Ini pengalaman saya bila seorang lelaki yang duduk berhampiran melihat seorang gadis berjalan ala catwalk (bagi saya itu cara dia berjalan semula jadi), mengatakan caranya berjalan sangat menarik perhatian.

See?

4. Mencabar nafsu lelaki dengan senyuman

Alamak, senyum pun salah juga?

Pernah dengar kata-kata ‘dari mata turun ke hati’ ? Ini bukan sekadar kata-kata biasa tapi betul-betul terjadi.

Seperti yang saya katakan tadi, tak ada bahagian tubuh wanita yang tak indah di mata lelaki. Apalagi bila bercakap soal bibir.

Habis tu, kena tunjuk muka teganglah supaya lelaki tak tergoda?

Mestilah tak. Senyum kan sedekah tapi senyumlah dengan cara yang betul. Depan lelaki ajnabi, senyum nipis cukuplah. Kita boleh bezakan senyum mesra, manis, tawar dan nipis kan?

Senyum mesra dan manis tu, sila simpan dan tayangkan pada suami dan anak saja.

Mungkin kita mengeluh. Lelaki ni tak habis-habis dengan nafsu. Betullah. Tapi takkan kita mahu biarkan ia terus berleluasa?

Ayuh jadi sebahagian cara mengurangkan nafsu lelaki dengan cara berhenti mencabarnya. Insyaallah, mudah-mudahan kita termasuk dalam golongan yang dilindungi Allah swt.

[sumber: akuislam.com]

Pakaian Hati

Pernahkah kita bertanya pada diri kita, apakah pakaian hati kita semalam, hari ini dan untuk hari-hari esoknya?

Hati juga, seperti mana tubuh badan, perlukan pakaian. Bayangkan jika tanpa pakaian, kita akan kesejukan, kepanasan dan mudah dijangkiti penyakit.

Kita akan berasa tidak selesa.

Bukan itu sahaja, tanpa pakaian, kita terdedah kepada bermacam-macam bahaya, bahaya dunia dan bahaya akhirat. Berpakaian juga dianggap salah satu ibadah dalam Islam yang mempunyai nilai dosa dan pahala.

Oleh itu, pakaian dianggap sebagai sebahagian nikmat Allah pada kita.

“Dan Allah menjadikan bagi kamu sebahagian daripada yang diciptakan-Nya, benda untuk berteduh dan Dia menjadikan bagi kamu sebahagian daripada gunung-ganang sebagai tempat berlindung, dan Dia juga menjadikan bagi kamu pakaian yang memelihara kamu daripada panas dan sejuk, juga pakaian yang memelihara kamu ketika berjuang. Demikianlah Dia menyempurnakan nikmat-Nya kepada kamu, supaya kamu berserah diri kepada-Nya dan mematuhi perintah-Nya.” (Surah An-Nahl ayat 81)

Jika begitu pentingnya pakaian untuk anggota yang zahir, pakaian juga penting untuk hati. Hati sangat dititikberatkan dalam Islam.

Hatilah yang menjadi sumber kepada pemikiran, perasaan, dan segala perbuatan kita berdasarkan firman Allah dalam surah Al-Hajj:

“Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, supaya mereka mempunyai hati dapat berfikir atau mempunyai telinga yang dapat mendengar? Kerana sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada. “ (Al-Hajj: 46)

Pakaian untuk hati harus memenuhi tuntutan dan keperluan hati, sebagaimana pakaian tubuh badan yang memenuhi keperluan tubuh badan.

Kita dianjurkan memilih pakaian yang baik untuk dipakai. Oleh itu, hati juga harus disarungkan dengan pakaian yang baik seperti mana anggota badan yang zahir.
Apakah pakaian hati terbaik?

Sebelum ke pejabat mahupun ke sekolah, kita sarungkan pakaian yang indah, harum dan cantik di mata yang melihat. Kita pilih jenama terbaik agar diri lebih yakin di khalayak umum.

Kita bukan sahaja mahu kelihatan lebih baik dan lebih cantik daripada orang lain, malah mahu pakaian kita ‘lebih’ dari segenap aspek daripada pakaian orang lain. Kita padankan warna yang sesuai dengan kulit, fabrik yang selesa dipakai dan sesuai dengan cuaca.

Pemilihan pakaian untuk hati sepatutnya melalui cara yang serupa. Sarungkan hati dengan zikrullah dan ketaatan pada Allah s.w.t. hati yang dihiasi rasa cinta pada Allah s.w.t akan berbau harum, malah lebih harum daripada bau pakaian dan anggota badan yang disemburkan wangi-wangian berjenama mahal.

Sentiasa mengingati Allah merupakan lambang cinta kita padaNya.

Sebagai mana kita berpakaian sepanjang masa sama ada kita baring, tidur, duduk, berdiri, berlari, makan, minum dan sebagainya, sebegitulah hati kita harus dipakaikan dengan kecintaan dan ingatan pada pemiliknya.
Pakaikanlah zikir qalbi pada hati.

Banyak bertasbih dan memuji Allah itu boleh mensucikan hati.


“Mereka ingat kepada Allah diwaktu berdiri, duduk, dan berbaring..“(Ali Imran: 191)

Dalam pemilihan pakaian, kita tidak akan memilih warna yang tidak sesuai dengan warna kulit atau warna yang tidak kita gemari. Ketahuilah bahawa hati tidak suka pada warna hitam.

Warna hitam akan meninggalkan kesan yang gelap pada hati.

Hati yang hitam ialah hati yang gelap kerana dicemari dosa. Pilihlah pakaian dari warna yang akan menerangkan hati.

Sekiranya sudah terlanjur mengenakan warna hitam pada hati, buanglah pakaian tersebut jauh-jauh dari pandangan mata hati. Sucikanlah kesan hitam itu dengan taubat dan istighfar.
Pilihan fabrik yang sesuai dengan hati juga penting.

Sebagaimana kulit, hati juga sensitif dan mengalami alahan jika kita tidak bijak memilih fabrik yang sesuai. Telitilah unsur yang sesuai bagi fabrik pilihan.

Fabrik yang paling sesuai untuk hati ialah dari jenis kebaikan. Hati mudah alah pada kejahatan. Apabila dikenakan pakaian daripada fabrik kejahatan, hati mudah merasa cemas dan tidak tenang.

Masalah alahan ini lama-kelamaan akan menjadi kudis dan bernanah dalam hati sekiranya tidak segera dirawat.

Segeralah sapukan krim alahan jika sudah ada tanda-tanda alahan pada hati. Adulah pada doktor Yang Esa dan kembalilah pada fitrah kebaikan yang dicintai hati.

Waabisoh ibn Ma’bad r.a. berkata:
Aku telah menemui Rasulullah SAW lalu Baginda bersabda:Engkau datang mahu bertanya tentang kebajikan? Aku berkata: Ya. Baginda bersabda: Mintalah fatwa dari hatimu. Kebajikan itu ialah suatu perkara yang diri dan hati merasa tenang tenteram terhadapnya, dan dosa itu itu ialah suatu perkara yang tergetar dalam dirimu dan teragak-agak di hati, sekalipun ada orang yang memberikan fatwa kepadamu dan mereka memberikan fatwa kepadamu. (Hadis riwayat al-lmam Ahmad)

Pakaikanlah hati kita dengan amal kebaikan seperti bersedekah, menjalinkan silaturahim, membaca al-Quran dan terapi-terapi hati yang baik.

Jika pakaian hati kita pada hari ini koyak di sana sini dan bukan daripada jenis fabrik yang berkualiti, tukarkanlah pakaian lain. Jahitlah bahagian yang terkoyak agar hati terlindung dan terpelihara.

Seandainya kita tidak mampu menjaga dan menyediakan pakaian yang sesuai bagi hati, tidak mustahil hati kita tidak akan diserang penyakit-penyakit kronik yang sukar dicari penawarnya.

Jika pakaian lahiriah dianggap penting dan besar pahalanya di sisi Allah, begitu juga pakaian hati yakni pakaian batiniah.

Oleh itu, hati juga wajib dijaga seperti mana kita menjaga anggota tubuh yang lain.

Penjagaan pakaian hati yang baik dan cemerlang, akan melahirkan muslimin yang lebih yakin diri dan lebih berketrampilan di khalayak manusia dan di sisi Allah, insyaAllah.

“Wahai anak Adam! Sesungguhnya Kami sudah menurunkan kepada kamu (bahan untuk) pakaian menutup aurat kamu, dan pakaian perhiasan; dan pakaian berupa takwa itulah yang sebaik-baiknya.” (Surah al-A’raaf, ayat 26)


[sumber: akuislam.com]

Cara Terbaik, Hati Yang Tenang

Hati sedang kecewa dan terluka? Hati sedang sangat lemah? Tidak tenang?

Didalam dunia ini, tiada siapa yang mahu merasa kecewa dan terluka. Apatah lagi menjadi lemah akibat daripada permainan perasaan ini. Merasa lemah dan tidak tenang sehinggakan air mata ingin sekali untuk menitis setiap waktu.

Cinta itu ada pasang surutnya. Setiap pertemuan pasti bertemu perpisahan.

Namun bukan semua masalah kekecewaan berlaku kerana percintaan & masalah jodoh. Ada juga yang kecewa mungkin kerana perkara lain. Boleh jadi akibat terluka dengan tindakan ibu bapa. Malah, mungkin juga berkecil hati dengan sikap anak – anak kita.

Pendek kata banyak perkara yang membuatkan hati kita menjadi remuk rendam dan membuatkan kita merasa lemah.
Menenangkan hati Kecewa

Kita ingin mengelak daripada kelihatan lemah. kita berpura – pura kuat. Kita tersenyum, tetapi dalam hati siapa yang tahu betapa peritnya hati kita. Sampai bila kita harus berpura – pura?

Ingatlah, kita semua adalah manusia. Manusia yang dikurniakan hati dan perasaan. Ada perasaan lemah & duka.

Mungkin disaat anda sedang membaca artikel ini, anda sedang merasa lemah dan kecewa. Hati anda merasa tidak tenang. Mungkin sahaja anda terjumpa artikel ini dari link FB ataupun tergoggle entri ini secara tidak sengaja.

Bismillah, izinkan saya berkongsi beberapa cara untuk menguatkan dan menenangkan kembali hati yang sedang lemah. Insyaallah, saya juga hamba Allah yang pernah mengalami situasi ini, semoga beberapa petua yang dikongsikan ini dapat memberi membantu anda juga.
1. Membaca Surah Yassin

Mungkin selama ini kita kurang membaca Al – Quran atau jarang sangat membuka kitab suci ini. Mungkin ini salah satu sebab kita mudah untuk terganggu dan merasa tidak tenang. Oleh itu marilah kita kembali menghidupkan amalan ini.

Semasa saya sedang mengalami “keserabutan” dulu, saya mengamalkan membaca surah Yassin setiap kali selesai solat. Alhamdulillah, setiap kali usai membaca Yassin, saya akan merasa tenang.

Memang surah ini mempunyai aura yang mampu menenangkan hati. Setelah itu, boleh beransur menambah bacaan dengan membaca surah – surah yang lain. Sangatt menenangkan hati

Bagaimana jika sedang haid? Dengarlah bacaan surah ini melalui mp3, etc..
2. Solat Sunat Tahajjud

Bangunlah melakukan solat malam iaitu solat sunat Tahajjud. Tujuan solat Tahajjud adalah untuk menguatkan jiwa dan mendapatkanketenangan dalam menghadapi dugaan hidup. Amalan ini adalah antara amalan yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah dan para sahabat.


Usolli Sunnatal Tahajjud Rak’ataini Lilaahi Ta’ala, Allahu Akbar.

” Sahaja aku Solat Sunat Tahajjud dua rakaat kerana Allah Ta’ala “

Pada rakaat pertama bacalah Al-Fatihah Selepas itu surah Al-Kafirun & Rakaat kedua bacalah Al-Fatihah, selepas itu surah Al-Ikhlas. Solat Tahajjud dilakukan tiada had rakaatnya, mengikut kesanggupan dan kemampuan, dengan setiap dua rakaat satu salam.

Jika dirasakan berat memadailah sekadar dua rakaat.

Selepas itu berdoalah. Berdoalah apa sahaja. Adukan masalah kita direct kepada Allah. Mintalah ketenangan hati.

** tips supaya mudah nak bangun **


- Berwudhuk sebelum tidur

- Baca surah Al Mulk atleast 10 ayat (paling malas la tu..)

- Baca doa tido dan niat dalam hati “Ya Allah, aku memohon kepada Mu supaya bangunkan aku pada waktu paling afdhal untuk berdoa pada Mu“

- Kunci jam
3. Banyakkan Istigfar Dan Berzikir
La haula wala quwwata illa billah (Tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah)
Hasbunallaah wa ni’mal wakiil (Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baiknya Pelindung)

- Harus diingat, zikir bukan sahaja di mulut tetapi harus sampai masuk ke hati.
4. Elakkan Mendengar Lagu Bertema Kecewa – Kekecewaan

Ini penting kepada mereka yang baru sahaja mengalami putus cinta / tunang, sila hindari dari suasana yang boleh membuatkan anda sebak. Elakkan mendengar lagu yang bertemakan putus cinta & kecewa.

KIta ingin menenangkan hati, bukan ingin menyesakkan hati kan? Jangan menabur garam diatas luka kerana ianya pedih. Biarlah dahulu luka itu sembuh :)
5. Sentiasalah mengingati Allah
Ini yang paling penting sekali. Sentiasa mengingati Allah. Yakinlah dengan sepenuh hati bahawa Allah maha mengetahui dan sentiasa bersama kita walaupun apa pun.

Apa yang membuat kita sedih, Allah lebih Maha Kuasa Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi kita. Yakinlah kesedihan dan rasa tidak tenang yang Allah beri itu adalah agar kita kembali mengingatiNYA. He loves you no matter what =)


“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” ( QS Ar Ra’d : 28 )

“Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” ( QS.At -Taubah : 40 )

Penutup :
Itu adalah beberapa tips yang ingin saya kongsikan bersama anda. Ini adalah pengalaman saya dalam menangani rasa tidak tenteram dan bangkit dari kesedihan. Apakah anda pernah berjaya mengatasi rasa sedih dan tak tenang?

[sumber: akuislam.com]

Move on & Let it go

10 Soalan Sebelum Mendirikan Rumahtangga

Membuat keputusan untuk berkahwin bukanlah suatu perkara yang mudah. Perkahwinan bererti memasuki suatu alam yang berlainan sama sekali dengan alam yang pernah dilalui sebelumnya, bak kata Tan Sri S M Salim dalam salah satu lagunya, ‘dulu lain sekarang lain, dulu bujang sekarang dah kahwin’.

Setiap pasangan yang berkahwin pastinya mengharapkan perkahwinan itu kekal bahagia buat selama-lamanya. Ramai yang berjaya. Namun tidak kurang pula yang kecewa.

Al-Ustaz Jasim Muhammad al-Mutawwa’, bekas kadi ahwal syakhsiyyah di Kuwait menyimpulkan antara sebab berlakunya keretakan dan kegagalan dalam perkahwinan adalah kurang taaruf atau tidak mengenali antara satu sama lain dengan mendalam sebelum berkahwin.

Taaruf yang mendalam atau mengenali bakal teman hidup sebelum melangsungkan perkahwinan sangat penting demi menjamin kesejahteraan dan keseimbangan dalam menjalani kehidupan berumahtangga.

Ini tidak bermakna pasangan mesti melalui alam percintaan sebelum berkahwin, kerap bertemu dan berhubung melalui panggilan telefon, sms, chatting dan sebagainya.

Percintaan sebelum berkahwin seperti yang dilakukan oleh segolongan masyarakat dan ditonjolkan dalam segala macam media sebagai suatu kemestian, suatu dunia yang penuh dengan keindahan dan keseronokan adalah sebenarnya penipuan belaka.

Alam percintaan tidak mendedahkan hakikat diri yang sebenarnya. Masing-masing berusaha menunjukkan yang terbaik sahaja di hadapan pasangannya.

Setelah berkahwin barulah terbongkar segala rahsia, segala perangai dan sikap buruk yang selama ini disembunyikan.

Untuk mengenali calon pasangan hidup anda dengan mendalam, al-Ustaz Jasim Muhammad al-Mutawwa’ mencadangkan agar anda mengajukan 10 soalan.

Soalan-soalan ini boleh diajukan secara langsung semasa sesi taaruf, atau melalui orang tengah. Jika calon memilih untuk bertemu, melihat dan berkenalan pastikan pertemuan itu tidak dilakukan secara berdua-duaan di tempat suci dan terpencil.

Jangan cemari niat yang suci dengan melanggari perintah Allah dan Rasul. Jangan relakan syaitan menjadi orang ketiga di antara anda dengan si dia.

10 soalan itu adalah:

1. Apakah wawasan hidupnya?

Setiap orang mempunyai wawasan dan cita-cita yang ingin dicapai dalam hidupnya. Inilah yang perlu anda ketahui mengenai bakal pasangan hidup anda.

Sekiranya anda dan dia mempunyai wawasan dan matlamat hidup yang sama maka perselisihan dalam rumahtangga akan berkurangan.

2. Bagaimanakah kefahamannya mengenai konsep perkahwinan?

Kefahaman serta tasawur atau gambaran yang jelas mengenai perkahwinan amat penting.

Sekiranya kedua-dua pihak mempunyai kefahaman yang berbeza, umpamanya satu pihak menganggap perkahwinan hanya sekadar memenuhi tuntutan nafsu semata-mata, sedang satu pihak lagi memandang sebagai satu ibadah, sudah semestinya rumahtangga yang bakal dibina tidak akan aman daripada perselisihan dan pergaduhan.

3. Apakah sifat-sifat yang digemari dan tidak digemarinya?

Adalah penting bagi setiap pasangan mengetahui kegemaran pasangannya, apa yang disukai dan tidak disukainya kerana kadang-kadang perselisihan berlaku disebabkan kelainan kegemaran dan citarasa.

Sekiranya kegemaran setiap pihak diketahui terlebih awal mungkin perselisihan dapat dielakkan.

4. Apakah pandangannya mengenai anak pada tahun pertama perkahwinan?

Setiap orang mempunyai pandangan yang berbeza mengenai masa yang sesuai untuk menimang cahaya mata.

Sekiranya satu pihak belum bersedia sedang pihak yang satu lagi sudah tidak sabar untuk bergelar ibu atau ayah, pastilah kedua-dua pihak akan berasa tertekan dan perhubungan akan jadi tegang.

5. Adakah dia mempunyai masalah kesihatan atau kecacatan?

Masalah kesihatan yang kronik atau kecacatan semula jadi pada anggota badan tidak wajar disembunyikan.

Mengetahui adanya penyakit atau kecacatan tertentu akan mempengaruhi keputusan yang bakal diambil.

Menyembunyikan penyakit yang kronik atau kecacatan yang mengaibkan boleh dianggap sebagai satu penipuan.

6. Adakah dia seorang yang suka bergaul?

Sesetengah orang suka bergaul dengan pelbagai lapisan masyarakat, mempunyai kawan dan kenalan di merata-rata tempat. Sesetengah yang lain pula suka menyendiri, tidak pandai berkawan dan sukar didampingi.

Orang macam mana yang anda cari?

7. Bagaimana hubungannya dengan ahli keluarganya?

Perkahwian bukan sekadar aqad yang mempertemukan antara dua jiwa. Sebaliknya perkahwinan merupakan hubungan kemasyarakatan yang mencantumkan antara dua keluarga atau lebih.

Oleh itu bakal tunangan harus tahu status keluarga serta hubungan mereka antara satu sama lain. Hubungan kekeluargaan juga sedikit sebanyak menggambarkan keperibadian seseorang.

8. Apakah kegemarannya dan bagaimana dia mengisi waktu lapangnya?

Kegemaran serta cara seseorang memenuhi masa lapangnya juga memberi gambaran tentang wawasan serta cita-citanya dalam hidup ini.

9. Adakah dia aktif dalam mana-mana pertubuhan bukan kerajaan (NGO) atau pertubuhan kebajikan?

Keaktifan dalam persatuan kebajikan atau pertubuhan sukarela menggambarkan dia bukan seorang yang sombong dan mementingkan diri.

Orang yang hidupnya sekadar untuk memenuhi cita-cita dan wawasan peribadi semata-mata sebenarnya hidup dalam dunia yang sempit dan mati sebagai insan yang kerdil.

Tetapi orang yang hidup dalam perjuangan akan hidup sebagai insan yang hebat dan apabila dia mati namanya akan dikenang zaman-berzaman.

10. Apakah pandangannya sekiranya ibu bapa masuk campur dalam urusan peribadi atau urusan rumahtangga mereka?

Setengah orang menganggap rumahtangga adalah masalah peribadi yang terlalu khusus. Tiada seorang pun yang boleh masuk campur walaupun ibu bapa sendiri.

Hal ini sangat penting diketahui oleh setiap orang yang akan memasuki gerbang perkahwinan.

Apakah pandangan bakal pasangan hidupnya.

Adakah dia termasuk dalam golongan di atas atau sebaliknya seorang yang terlalu bergantung kepada kedua-dua ibu bapanya walaupun telah berkeluarga?

Apabila anda telah mendapat jawapan yang bersesuaian dengan apa yang dicari, maka teruskanlah hasrat anda untuk melamarnya. Begitu juga halnya dengan pihak yang dilamar.

Pastikan anda mengenali jejaka yang melamar itu dengan mengajukannya 10 soalan di atas.

(Source: iLuvIslam)

Berzikirlah atas nama Allah

Dahsyatnya TENAGA DOA

Doa merupakan kekuatan dan tenaga yang tiada taranya kerana ia berhubung dengan Zat Yang Maha Kuasa. Doa bagi seorang mukmin adalah senjata (wasilah) kerana tidak ada perlindungan dan daya kecuali dari ALLAH SWT. Doa adalah ibadah. Doa adalah senjata. Doa adalah benteng. Doa adalah ubat. Doa adalah pintu segala kebaikan.Dari Ali bin Abi Thalib ra, Rasulullah Shollallahu Alaihi Wassalam bersabda: “Doa adalah senjata orang beriman, tiang agama dan cahaya langit dan bumi.'
Kekuatan atau kedahsyatan doa bagi seorang muslim tidak dapat dinafikan lagi. Doa adalah senjata buat kaum muslimin. Di saat canggihnya pelbagai mesin dan persenjataan abad moden ini, strategi dan kaedah peperangan, kekuatan dan kedahsyatan doa tetap tidak dinafikan dan hanya dimiliki oleh orang-orang beriman. Hal ini disebabkan orang-orang yang beriman selain daripada berusaha semaksima mungkin dalam setiap amal yang dilakukannya, dia juga tidak pernah lupa menggantungkan seluruh usahanya melalui doa kepada ALLAH Subhanahu Wa Taala. Doa adalah senjata buat orang-orang mukmin, yang telah ditauladankan dari para Nabi dan Rasul, para sahabat, salafus sholeh.
Doa itu mampu mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin, yang biasa-biasa menjadi tidak terkata, yang berat jadi ringan, yang jauh menjadi dekat. Itulah dahsyatnya kekuatan doa. Dengan doa segalanya menjadi mungkin atas izin ALLAH Subhanahu Wa Taala.
"Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia." (Surah 36 : Yaasin : 82)
Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: “Kun (jadilah)”, maka jadilah ia. (Surah 16 : An Nahl : 40)

Kesilapan Berdoa :
1. Orang yang tidak pernah berdoa dikala susah dan senangDan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, nescaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina”. (Surah 40 : Al Mukmin : 60)
2. Orang yang berdoa ketika sedang menghadapi kesulitan, walaupaun dia terlepas dari kesulitan yang dialami dirinya mereka seolah-olah lupa pernah berdoa kepada ALLAH Subhanahu Wa Taala untuk melepaskan diri mereka daripada kesulitan tersebut.
"Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan." (Surah 10 : Yunus : 12)
3. Orang yang berdoa bergantung kepada suasana hatinya
4. Orang yang pernah berdoa tetapi menghentikan doanya kerana berputus asa (doanya tidak dikabul)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi Shollallahu Alaihi Wa Sallam bersabda : Do’a seorang hamba akan selalu dikabulkan selagi tidak memohon sesuatu yang berdosa atau pemutusan kerabat, atau tidak tergesa-gesa. Mereka bertanya : Apa yang dimaksud tergesa-gesa ? Beliau menjawab : ” Dia berkata ; Saya berdoa berkali-kali tidak dikabulkan, lalu dia merasa menyesal kemudian meninggalkan doa”. (H.R. Muslim).
5. Orang yang selalu berdoa dikala susah mahupun senang dan tidak pernah putus asa dari rahmat ALLAH Subhanahu Wa Taala."Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji." (Surah 35 : Faathir : 15)

Fakta Seputar Doa:
-Doa adalah ekspresi kerendahan hati seorang hamba di hadapan ALLAH Subhanahu Wa Taala.
-Doa adalah ekspresi kedekatan seorang hamba dengan ALLAH Subhanahu Wa Taala.
-Doa adalah ubat kecemasan.
-Doa adalah salah satu sumber kesihatan fizikal dan mental.“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu', dari nafsu yang tidak pernah puas/cukup, dan dari doa yang tidak dikabulkan.” (H.R. Muslim, Ahmad, dan An-Nasa`i, dari shahabat Zaid bin Arqam radhiyallahu anhu.
Wallahu’alam
sumber: almukminun.blogspot


Menerima Kekurangan Pasangan

Tips Menerima Kekurangan Pasangan Setiap orang pasti mempunyai kekurangan, baik Anda ataupun orang lain memiliki kekurangan masing-masing. Dalam hal berumah tangga masalah yang sering timbul adalah ketidakmampuan seseorang dalam menerima kekurangan pasangannya. Untuk membentuk sebuah keluarga bahagia memerlukan proses yang panjang dan salah satunya adalah menerima kekurangan yang ada pada diri pasangan kita.

Berikut adalah tips menerima kekurangan pasangan untuk membentuk keluarga sakinah, mawaddah dan warohmah. 
1. Belajarlah untuk tidak selalu melihat kekurangan pasangan Anda, tapi usahakan untuk melihat kekurangan yang ada pada diri Anda sendiri. Buatlah semacam catatan tentang diri Anda sendiri, Anda juga bisa menulis dengan jujur kekurangan yang ada pada diri Anda. Dengan begitu Anda tidak merasa menjadi diri yang sempurna dan mampu untuk menerima kekurangan pasangan Anda. 
2. Jika kekurangan yang ada pada diri pasangan Anda bersifat merugikan keluarga, cobalah untuk berdiskusi. Katakan keberatan Anda terhadap sifat dan tingkah lakunya yang Anda rasa tidak benar. Cari solusi yang tepat demi kebaikan bersama. 
3. Kekurangan yang ada pada pasangan hendaknya jangan dijadikan bahan untuk merendahkannya. Berikan motivasi yang dapat membangun kepercayaan dirinya dan berusaha untuk menutupi kekurangan yang ada. 
4. Jangan memendam kekesalan dalam diri, jika Anda menemui masalah dengan kekurangannya. Akan lebih baik jika Anda berterus terang dan mengeluarkannya. Cobalah untuk tidak emosi. Jika Anda memendam dan mendiamkan hal tersebut, Anda akan menjadi antipati dan kemudian bisa menjadi konflik yang akhirnya memicu pertengkaran. 
5. Bersama-sama mencari jalan keluar terhadap kekurangan yang ada pada pasangan. Misalnya saja, pasangan Anda suka tidur mendengkur, Anda bisa membawanya berkonsultasi ke dokter. Bawa serta pasangan Anda. Jika harus melakukan terapi, dampingilah pasangan Anda dalam melakukan terapi tersebut. Kehadiran Anda akan sangat berguna bagi kesembuhannya. 
6. Tutupi kekurangan pasangan Anda di hadapan orang lain. Janganlah menambah bebannya dengan cara menceritakan kekurangannya pada orang lain. Cukup hanya Anda yang mengetahuinya, sebab pasangan Anda akan semakin merasa rendah diri jika kekurangan yang ada pada dirinya diketahui oleh orang lain. 
7. Carilah informasi dan tips untuk mengatasi kekurangan yang ada pada dirinya. Ada banyak informasi yang bisa Anda dapat di berbagai media tentang hal yang Anda anggap sebagai sebuah kekurangan pada pasangan. Kemudian Anda bisa mengikuti langkah-langkah yang diarahkan. Ingatlah bahwa tujuan Anda adalah untuk kebaikan bersama. 
8. Belajar ikhlas dan menerima kekurangannya. Jika Anda ikhlas dan mencoba mengalah tentang kekurangan yang ada pada dirinya. Tidak ada manusia yang sempurna baik sifat maupun tingkah laku. Oleh karena itu jika ingin membentuk keluarga sakinah, cobalah untuk belajar ikhlas dan menerima kekurangan yang ada pada diri pasangan Anda.
Wallahualam..
(sumber: blogger fb)

Kasih Sayang Dua Insan

Terimalah ketidak sempurnaan pasangan kita sebagai satu 'kesempurnaan' dalam berumahtangga. Kekurangan, kelemahan dan kesalahan sesungguhnya membuka peluang untuk redha, sabar dan memaafkan. Sidia adalah 'alat' Allah untuk mendidik kita!ketika kita inginkan doa dimakbulkan dengan cepat... tidak terlambat, sebaliknya Allah dengan kasih sayangNya akan memakbulkan doa itu pada ketika yang TEPAT!
Melakukan ketaatan kerana cinta lebih indah daripada melakukannya dengan terpaksa. 
a) Petanda ketaatan dilakukan kerana cinta... terasa kemanisan semasa melakukannya. 
b) Petanda ketaatan dilakukan kerana terpaksa... terasa kelegaan selepas melakukannya. Sebelum sampai ke tahap kemanisan, laluilah dahulu jalan ketaatan dengan keterpaksaan. Mujahadah itu awalnya susah... tetapi akhirnya indah!
Ya Allah, kurniakanlah kami sifat ramah mesra, kerendahan diri dan ketulusan budi di alam NYATA... bukan di alam maya. Di kejauhan kelihatan seolah-olah segalanya kerana cintakan Nabi, namun bila didekati... rupa-rupanya hanya kerana kepentingan duniawi. Hasad menjadi lebih buruk, apabila berhujahkan agama!

(sumber: Ustaz Pahrol Mohd Juoi)

Keyakinan Diri

10 cara bagi memberi keyakinan dalam diri:

1- Berpakaian menarik — Pakaian banyak mempengaruhi emosi seseorang dan boleh mengubah cara anda membawa diri serta berinteraksi dengan orang lain. Tidak perlu membeli pakaian mahal kerana yang penting ialah bagaimana anda memadankan pakaian dengan tudung, aksesori, kasut dan beg tudung supaya kelihatan menarik. Ketidakpadanan antara pakaian dengan tudung atau aksesori boleh membuatkan pakaian mahal tampak murah.
2  Berjalan cepat sedikit — Individu yang mempunyai keyakinan diri tinggi kebanyakannya berjalan cepat kerana mereka mengejar masa. Walaupun tidak mengejar masa, cubalah berjalan lebih cepat daripada biasa. Anda akan berasa keyakinan menjadi lebih baik.Kaedah ini secara tidak langsung boleh menjadi ‘senaman’ kerana anda memaksa badan menggunakan lebih tenaga dan dapat menjimatkan masa. Anda akan mempunyai lebih masa untuk melaksanakan tugas harian.
3- Belajar postur badan yang baik — Jangan membongkok. Postur badan yang kurang baik akan memberi gambaran kepada orang lain bahawa kita kurang keyakinan diri dan tidak merasakan dirinya penting.Mengamalkan postur badan yang baik sama ada ketika duduk atau berdiri secara automatik membuatkan anda berasa lebih yakin dan selesa dengan diri sendiri.
4- Cari kelebihan diri sendiri — Ramai orang tidak sedar mereka mempunyai lebih banyak pemikiran negatif. Menurut Perunding Psikologi Klinikal, Paul Jambunathan, berdasarkan kajian, apabila ditanya mengenai bentuk emosi, kebanyakan orang akan menyenaraikan lebih banyak emosi negatif berbanding emosi positif. Pemikiran negatif seperti inilah yang menyebabkan kita selalu melihat orang lain lebih baik sedangkan setiap orang mempunyai kelebihan masing-masing. Cuba senaraikan kelebihan anda dan buat satu karangan mengenainya. Bacakan karangan ini di depan cermin setiap kali anda berasa kurang yakin dengan diri sendiri.
5-  Bersyukur — Luangkan masa setiap hari untuk bersyukur ke atas apa yang anda miliki. Sebenarnya anda mempunyai terlalu banyak perkara perlu bersyukur kepada Tuhan, antaranya perkahwinan, keluarga, dianugerahkan anak (walaupun anak angkat), pekerjaan yang baik, kejayaan lampau dan kemahiran. Jika tidak memiliki walau satu pun daripada disenarai di atas, anda masih perlu bersyukur kerana diberi peluang untuk hidup dan menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan. Kita berdoa dan meminta banyak perkara daripada Allah untuk menikmati hidup tetapi Allah memberi kehidupan supaya anda boleh menikmati semua yang diminta tadi.
6- Jangan kedekut dengan pujian — Apabila kita berpandangan negatif pada diri sendiri, kita secara tidak langsung (tanpa disedari) mempamerkan perasaan itu pada orang lain. Belajarlah memuji orang dengan ikhlas.Ia bukan saja akan membuat orang dipuji berasa senang hati tetapi boleh menjadi pembuka kepada perbualan. Elak terbabit dalam gosip (mengumpat), terutama jika ia membabitkan rakan sekerja.Mengumpat akan mengundang lebih banyak perasaan dan pemikiran negatif kepada anda.
7- Duduk di depan — Di seluruh dunia, tidak kira sama ada di sekolah, universiti atau perhimpunan umum, kebanyakan orang lebih suka memilih untuk duduk di belakang. Untuk meningkatkan keyakinan, belajarlah duduk di barisan depan bagi mengatasi ‘ketakutan’ yang tidak rasional itu.Duduk di barisan depan membolehkan anda melihat, mendengar dan mendapat maklumat dengan lebih jelas. Malah, mempunyai lebih peluang untuk bertanya. Dengan duduk di depan, anda lebih mudah dikesan individu penting yang memberi taklimat.
8-Ambil peluang bercakap — Di dalam perbincangan kumpulan, cuba bercakap atau memberi pandangan walaupun sekali. Ini akan meningkatkan keyakinan anda untuk bercakap di depan orang ramai dan lebih yakin dengan pandangan anda.
9- Bersenam — Tahap kesihatan dan kecergasan memberi banyak kesan ke atas keyakinan seseorang. Individu yang mempunyai berat badan seimbang biasanya lebih yakin dengan diri sendiri.Kita akan berasa kurang yakin apabila tidak selesa dengan badan sendiri akibat masalah berat badan dirasakan tidak cantik atau menarik. Bersenam bukan saja penting untuk meningkatkan kesihatan, tetapi ia juga akan memperbaiki bentuk badan kita.
10- Murah dengan senyuman — Senyuman memberi kesan positif secara langsung kepada diri sendiri. Ia akan membuatkan kita berasa gembira dan tenang. Malah senyuman juga boleh melindungi keresahan hati dan ia boleh membuatkan anda tampak lebih yakin.
(sumber: blogger)

BAHAGIA itu indah

Mencari dan mencari,apakah erti bahagia di hati. Bukan cuba beretorika, bukan jua cuba keluar dari batas kebiasaan manusiawi, malah ini satu fitrah insani yang akan ada di setiap naluri. Mencari bahagia, itulah impian setiap hari yang di lalui. Tetapi pendefinisian sebagaimanakah bahagia itu wahai diri?
Dunia terus berputar,menggelintar penghuni pelusuk alam maya mencari erti keindahan bahagia di hati. Manusia cintakan kesempurnaan, manusia cintakan kecukupan , dan manusia tanpa silu mengejar ketertinggian taraf kehidupan. Benarkah, kesempurnaan mengundang ketenangan? Tenangkah dikau wahai nafsuku?
Andai di ukir bahawa bahagia itu milik dia yang ketawa sepenuh hati, lantas berbahagiakah si dia yang ketawanya di iringi syaitan durjana? Andai di nukil bahawa derita itu milik dia yang menangis, lantas menderitakah si dia yang menangis, merintih dan terhenjut-henjut bahunya di hadapan PenciptaNYa?
Menyelusuri kisah-kisah manusia terbilang di zaman silam, kisah Imam-imam tersohor dalam peradaban islam yang kebanyakan dari mereka mengambil langkah untuk beruzlah dan menyendiri, jauh dari hiruk pikuk manusia, mereka seolah-olah terpinggir,tetapi hakikatnya tidak begitu,mereka bahagia dalam kesunyian dari cacamerba kejahilan. Begitu sukar untuk diterjemah dengan hati apakah makna sebenar sebuah kebahagiaan, tetapi yakinilah manusia tidak akan pernah berhenti mengejarnya selagi ia tidak di kecapi.
Andai hidup sekadar untuk mencari tanpa ada keinginan untuk menyedari,maka apalah ertinya di sisi? Kita kerap cuba menggapai lakaran indah pelangi nun di balik sana, tetapi memijak-mijak ketenangan rerumput hijau di bumi. Berapa ramai di antara kita yang mampu menbuka mata hati, menyedari hakikat keberuntungan diri. Bukankah bahagia itu abstrak sifatnya, ada bahagia dalam luka, ada senyum dalam sendu, ada ketawa dalam esakan, ada qanaah  dalam kesempitan, ada pemaaf dalam kemarahan, ada zuhud dalam pemberian, ada keikhlasan dalam pengorbanan, ada pengorbanan dalam perjuangan, ada rasa syukur dalam kegagalan, ada pelbagai kebahagiaan dalam pelbagai kisah yang berlaku dalam hidup kita.
Kita acapkali menjulang tinggi kejayaan,kemewahan,kedudukan lalu meminggir sepi setiap saat sedih yang sebenarnya bisa memberi  peluang untuk kita menjadi bahagia.  Indahnya perasaan andai menjadi seorang yang pemaaf,dia bersih dari  dendam  dan tenang dari hasad dengki, betapa indahnya juga perasaan andai menjadi seorang yang sentiasa berkorban, dia penuh dengan kebaikan hati dan jiwanya subur dengan  sifat ithar, indahnya perasaan andai menjadi dia yang di uji lantas terus berlari mendakap erat Tuhannya, hatinya penuh dengan kerendahan dalam pengharapan dan tenang atmanya pabila dipujuk Allah.  Kita bisa bahagia selagimana kita MAHU mengerti dengan mata hati hakikat diri insani yang perlu berpaut rapat dengan Illahi. Kita tak akan bahagia tanpa Dia. Bahagia itu rahmat dan berkat.  Bahagia itu milik Yang Satu,untuk semua. Ada yang kekal,ada yang sementara. Ia berbeza kerana kita berbeza.Harus jiwa mencari bahagia. Betapa jauh harus pergi, derita sehebat apapun, biar sendiri mengerti. Manusia yang hidup semata demi diri, takkan pernah mengenal rasa cinta hakiki. Biar ditinggal jauh, biar takdir terus menari, hari esok pasti suci menanti… kerana Dia tidak akan pernah menzalimi..

Bahagia itu dari dalam diri
Kesannya zahir rupanya maknawi
Terpendam bagai permata di dasar hati
Bahagia itu ada pada hati
Bertakhta di kerajaan diri
Terbenam bagai mutiara di lautan nurani
Bahagia itu ada di jiwa
Mahkota di singgahsana rasa
Bahagia itu adalah suatu ketenangan
Bila susah tiada gelisah
Bila miskin syukur pada Tuhan
Bila sakit tiada resah di jiwa
Bukankah Tuhan telah berfirman
Ketahuilah dengan mengingati Allah
Jiwa kan menjadi tenang
Kebahagiaan itu suatu kesyukuran
Bila kaya jadi insan pemurahBila berkuasa amanah
Bila berjaya tidak alpa
Bila sihat tidak lupakan Tuhan
Hakikatnya bahagia itu
Adalah ketenangan
Bila hati mengingati Tuhan
Semua insan kan mengerti
Maksud terseni Ilahi
Itulah zikir yang hakiki
(sumber: taarufallilahi.blogspot)

Kesedaran Insan

Ya Allah! Engkau adalah Tuhan dan daku adalah hamba-Mu. Ketika di dalam kesedaran rohani itu juga si hamba memperakui kewujudannya yang berjasad.
Gabungan rohani dan jasad si hamba menyaksikan: 
Aku naik saksi tiada Tuhan melainkan Allah dan aku naik saksi Muhammad adalah Rasul Allah. 
Itulah penyaksian seorang insan yang menanggung amanah: 
1)   Rukun Islam
2)   Rukun Iman.
3)   Rukun Ihsan Kepada para insan yang berpegang teguh dengan amanah tersebut
Firman Allah yang bermaksud: 
"Ingatlah! Bahawa sesungguhnya aulia Allah itu tidak mereka takut dan tidak mereka berdukacita. Mereka adalah beriman dan mereka sebenarnya bertakwa. Mereka mendapat berita gembira di kehidupan dunia dan di hari akhirat; tiada lagi perubahan pada ketentuan Allah, itulah keuntungan yang besar."(Ayat 62 – 64 : Surah Yunus) 
Si hamba memasuki daerah kesedaran rohani dengan munajat: “Ilahi! Daku bukan seorang abid, maka daku tidak kuat beribadat. Daku bukan seorang alim, maka daku tidak tahu menyeru. Daku hanyalah seorang penyerah, maka terimalah daku. Lakukan apa yang Engkau mahu dengan diriku. Daku jualkan diriku kepada-Mu. Harganya adalah sabar, reda, tawakal dan ikhlas. Engkau ambillah diriku dan kurniakan kepadaku sabar, reda, tawakal dan ikhlas. Izinkan daku memakai pakaian sebagai hamba-Mu”. 
Firman Allah yang bermaksud:
“Wahai Tuhanku! Masukkan daku dengan kemasukan yang baik dan keluarkan daku dengan keluaran yang baik. Dan jadikanlah untukku pertolongan yang langsung dari-Mu sebagai kekuatan yang menolong”. (Ayat 80 : Surah Bani Israil)
Doa: “Engkau jualah Pelindung diriku, yang memfitrahkan daku untuk berdiri di antara kedua Tangan-Mu, Jalal dan Jamal-Mu, dan menetapkan daku dalam makam Hadrat-Mu. Nur-Mu yang menjadi perisai melindungi daku dalam melaksanakan perintah dan peraturan-Mu”. Maha Suci Engkau, Tuhanku, Tuhan Yang Maha Perkasa dari apa yang mereka sifatkan. Dan salam sejahtera atas sekalian yang diutus. Dan segala puji-pujian bagi Allah, Tuhan sekalian alam..
Wallahualam
(sumber: halaqah.net)

Muscle Pain

Every time you try to move, your muscles cry out in pain. What's going on?
Well, weekend warrior, you've overdone it, and your body is letting you know. Overworking muscles, especially muscles that aren't accustomed to much work in the first place, causes the muscle fibers to actually break down, and that's what's causing your pain. If you had been exercising regularly all along, slowly and gradually increasing the duration and intensity of your workouts, chances are that game of round ball wouldn't have left you feeling like you got hit by a truck.
In addition to the tiny tears that occur in muscle fibers during intense exercise, the muscles swell slightly, and byproducts of muscle breakdown accumulate. Together, they contribute to muscle strain, and the accompanying feeling of stiffness and soreness.
Another common source of muscle pain is a cramp, an acute spasm of the muscle that can send you to the ground clutching the offending muscle and howling in pain. Muscle cramps can be caused by anything that interferes with the mechanisms that cause muscles to contract and relax. The tight contraction of the muscle restricts the blood flow to the area, causing the intense pain of a muscle cramp.
Knowing how muscles contract and relax can help you understand why muscle cramps occur and how to prevent them. To cause a muscle to contract, the brain sends an electrical "contract" message through nerves to the muscle. When this signal reaches the muscle, the minerals sodium and calcium inside the muscle and potassium outside the muscle move, causing the signal to flow along the muscle and making it contract. For muscles to contract and relax properly, they need the right concentrations of these minerals as well as adequate supplies of sugar (glucose), fatty acids (components of fat), and oxygen.
If a muscle uses up its energy supply (called glycogen, which is the storage form of glucose), and if too many waste products have built up in the muscle, it may go into spasm. The spasm, in turn, slows the blood flow, causing pain.While muscle soreness and cramps aren't generally life threatening, they can be uncomfortable and annoying and can dim your enthusiasm for physical activity, which in turn can negatively affect your overall health and well-being.
(source: blog infohealth)

I Need You Because I Love You


Amat besar bezanya antara ungkapan, “aku cinta kamu kerana memerlukan mu” dengan “aku perlukan kamu kerana aku mencintai mu.” Ungkapan kedua lebih murni dan suci sifatnya. Itulah cinta yang ikhlas.

Begitulah sewajarnya cinta kita kepada Allah. Kita mesti memerlukan Allah kerana kita memang mencintaiNya. Jangan kita mencintaiNya hanya pada ketika-ketika kita memerlukanNya. Itu cinta yang palsu. Cinta yang berfokus pada kepentingan diri bukan kepada Allah, zat yang mesti kita cintai.

Berapa ramai manusia yang ketika dilanda masalah, susah, gagal, terhimpit, sakit dan miskin, merayu dan merintih kepada Allah. Ketika susah dia memperkemaskan ibadah dan akhlaknya. Panjang doa dan solatnya. Namun sebaik sahaja masalahnya selesai, apa yang dihajati telah tercapai, dia kembali lalai, kufur dan derhaka. Tuhan diperlukan hanya pada waktu-waktu terdesak sahaja. Apabila senang Tuhan kembali dipinggirkan dan dilupakan. Apakah ini yang dikatakan cinta?

Ibadah orang yang mencintai Allah hanya ketika sedang terdesak sangat rapuh. Apabila Allah memberi apa yang dipohonnya, dia alpa. Sebaiknya, jika yang dimintanya tidak kunjung tiba dia jadi kecewa, marah dan putus asa. Mengapa Tuhan tidak memperkenankan doa ku? Mengapa setelah lama aku berbuat baik keadaan ku masih begini? Dia seakan mendesak, bahkan memaksa dan mengugut Tuhan dalam ibadat dan munajatnya. Luntur dan gugur segala sifat kehambaannya semasa meminta. Hakikatnya dia adalah peminta yang ego.

Allah berfirman: “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi bakhil. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir. (Al Ma’arij: 19-21). Jangan, jangan begitu. Ingatlah pesan Rasulullah SAW ini sewaktu senang, “Barang siapa yang ingin ditolong Allah saat tertimpa malapetaka dan kesempitan, maka perbanyakanlah berdoa di saat lapang (senang).” (HR Tirmidzi) . Ingatlah pesan Rasulullah SAW ini ketika susah, “”Ya Allah! Sungguh aku berlindung kepadaMu dari kesempitan dunia dan kesempitan hari kiamat.” (Abu Daud) ” Justeru, jika benar cintakan Allah, ingatlah Dia dalam senang dan susah.

Jangan samakan keperluan kita kepada Tuhan dengan ‘lampu Aladin’. Digosok dan didakap hanya apabila diperlukan. Kita beribadah, bukan kerana-kerana yang lain tetapi semata-mata kerana mengharap wajah Allah. Kita mencinta Allah kerana kita memang mencintaiNya, bukan kerana mencintai diri kita. Lalu Allah akan sentiasa di hati kita, sewaktu senang dan susah, sewaktu sempit dan lapang, sewaktu di atas atau di bawah. Inilah cinta tanpa syarat.

Itulah cinta sejati. Cinta yang menafikan kepentingan dan keperluan diri demi yang dicintai. Mereka tidak sekali-kali tega untuk ‘menduakan’ cinta dengan selainnya. Tidak ada syirik dalam akidah dan ibadah, kerana dalam hati mereka yang satu hanya ada cinta yang satu (Allah). Cinta orang mukmin hanya untuk Allah. Itu bukan cinta biasa, tetapi cinta luar biasa kerana terlalu cinta. Firman Allah:” Dan orang mukmin itu tersangat cinta kepada Allah.” (Al Baqarah 165).

Dalam hati itu mana mungkin ada riyak dan suma’ah? Puji dan keji manusia tidak menjejaskan hati. Mereka bebas daripada kongkongan dunia luaran. Mereka bebas daripada belenggu ‘tuhan-tuhan kecil’ (kepentingan duniawi dan penghargaan manusia) untuk mengabdikan diri sepenuh dan seluruhnya kepada Allah.

Masalah manusia dari dahulu sehingga sekarang bukan kerana tidak ada Tuhan tetapi kerana terlalu banyak ‘Tuhan’. Terlalu banyak ‘Tuhan’ menyebabkan kita keliru dan buntu dalam hidup. Kita sukar membuat pilihan dan keputusan yang tepat dan cepat kerana terlalu banyak yang kita pertimbangkan. Sebaliknya, ikhlas itu bebas. Jika hati tulus, jalan hidup akan lurus. Hati tidak akan mudah terganggu oleh kerenah manusia. Itulah hati yang bahagia. Dalam hati itu sentiasa ada bisikan, “Ya Allah, aku memerlukan mu kerana aku mencintai mu!”

[sumber: gentarasa.com ~ Ustaz Pahrol Mohd. Juoi]