Allah SWT berfirman: "Wahai orang-orang yang
beriman! Jika datang kepada kamu seorang fasik membawa sesuatu berita,
maka selidikilah (untuk menentukan) kebenarannya, supaya kamu tidak
menimpakan sesuatu kaum dengan perkara yang tidak diingini dengan sebab
kejahilan kamu (mengenainya) sehingga menjadikan kamu menyesali apa yang
kamu telah lakukan." - Q.S Al-Hujuraat : 6.
Manfaat Berbaik Sangka
Ada banyak nilai dan manfaat yang diperolehi seseorang muslim bila dia memiliki sifat husnuzh zhan (berbaik sangka) kepada orang lain.
Pertama - Hubungan persahabatan dan persaudaraan menjadi lebih baik.
Perkara
ini kerana berbaik sangka dalam hubungan sesama muslim akan menghindari
terjadinya keretakan hubungan. Bahkan keharmonian hubungan akan semakin
terasa kerana tidak ada halangan psikologis yang menghambat hubungan
itu.
Kedua - Terhindar dari penyesalan dalam hubungan.
Kedua - Terhindar dari penyesalan dalam hubungan.
Buruk sangka akan membuat seseorang menimpakan keburukan kepada orang lain tanpa bukti yang benar. Allah SWT berfirman sebagaimana yang disebutkan pada Surah Al-Hujuraat Ayat 6 di atas.
Ketiga - Selalu berbahagia atas segala kemajuan yang dicapai orang lain.
Meskipun kita sendiri belum dapat mencapainya, perkara ini memiliki erti yang sangat penting, kerana dengan demikian jiwa kita menjadi tenang dan terhindar dari iri hati yang boleh berkembang pada dosa-dosa baru sebagai kelanjutannya.
Ruginya Berburuk Sangka
Melakukan atau memiliki sifat berburuk sangka, ada sejumlah kerugian yang akan kita perolehi, baik dalam kehidupan di dunia mahupun di akhirat.
Pertama - Mendapat dosa.
Melakukan atau memiliki sifat berburuk sangka, ada sejumlah kerugian yang akan kita perolehi, baik dalam kehidupan di dunia mahupun di akhirat.
Pertama - Mendapat dosa.
Berburuk sangka merupakan sesuatu yang jelas-jelas bernilai dosa, kerana disamping kita sudah menganggap orang lain tidak baik tanpa dasar yang jelas, berusaha menyelidiki atau mencari-cari keburukan orang lain, juga akan membuat kita melakukan dan mengungkapkan segala sesuatu yang buruk tentang orang lain yang kita berburuk sangka kepadanya.
Allah berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari sangkaan (supaya kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang) kerana sesungguhnya sebahagian dari sangkaan itu adalah dosa dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan keaiban orang dan janganlah setengah kamu mengumpat setengahnya yang lain. Adakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? (Jika demikian keadaan mengumpat) maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh itu, patuhilah larangan-larangan yang tersebut) dan bertakwalah kamu kepada Allah; sesungguhnya Allah Penerima taubat, lagi Maha mengasihani." - Q.S Al-Hujuraat : 12.
Kedua - Dusta yang besar.
Berburuk sangka akan membuat kita menjadi rugi, kerana apa yang kita kemukakan merupakan suatu dusta yang sebesar-besarnya.
Perkara ini disabdakan oleh Rasulullah: "Jauhilah prasangka itu, sebab prasangka itu pembicaraan yang paling dusta"
- HR. Muttafaqun alaihi.
Ketiga - Menimbulkan sifat buruk.
Berburuk sangka kepada orang lain tidak hanya berakibat pada penilaian dosa dan dusta yang besar, tetapi juga akan mengakibatkan munculnya sifat-sifat buruk lainnya yang sangat berbahaya, baik dalam perkembangan peribadi mahupun hubungannya dengan orang lain, sifat-sifat itu antara lain ghibah, kebencian, hasad, menjauhi hubungan dengan orang lain dll.
Dalam satu hadith, Rasulullah s.a.w. bersabda: "Hendaklah kamu selalu benar. Sesungguhnya kebenaran membawa kepada kebajikan dan kebajikan membawa ke syurga. Selama seseorang benar dan selalu memilih kebenaran, dia tercatat di sisi Allah seorang yang benar (jujur). Berhati-hatilah terhadap dusta, sesungguhnya dusta membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa kepada neraka. Selama seseorang dusta dan selalu memilih dusta, dia tercatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta." - HR. Bukhari.
[sumber: izzahtulislam.blogspot.com]
No comments:
Post a Comment