Murka Allah adalah suatu sifat Alah yang kita tidak akan dapat melarikan diri daripadanya kecuali bagi orang yang telah benar-benar dapat membersihkan hatinya. Di dalam Al Quran, murka atau marah Allah disebutkan sebagai Zuntiqam yang bermaksud Pembalas segala kejahatan dengan azab seksa. Juga disebutkan sebagai Syadiidul ‘Iqab yang membawa maksud amat pedih seksaan-Nya.
Di dalam Al Quran telah berulang-ulang diingatkan akan sifat murka Allah SWT ini. Antaranya: “Mahukah kamu Aku tunjukkan tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya daripada (orang-orang fasiq) itu di sisi Allah, iaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka ada yang dijadikan kera dan babi iaitu orang-orang yang menyembah berhala. Merekalah orang yang paling buruk kedudukannya, paling sesat dari jalan yang lurus.” – Al Maidah : 60
“Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka Neraka Jahanam.”- Al Fath : 6
Sifat marah atau murka Allah tidak tergolong di dalam salah satu daripada Asmaul Husna-Nya seperti sifat-sifat Ar Rahman, As Syabur, Al Ghafur, Al Wali dll. Sifat-sifat Pengasih, Penyabar, Pemaaf, Pemelihara itu adalah sifat-sifat yang sentiasa, tetap dan kekal adanya pada Zat Allah sehingga dijadikanlah nama-nama indah bagi-Nya. Sedangkan sifat murka atau marah Allah bukan satu suatu sifat yang tetap bagi-Nya.
Maknanya, Allah bersifat murka atau marah hanya pada waktu-waktu atau pada tempoh-tempoh yang tertentu. Allah akan murka dan marah hanya apabila hambaNya melakukan kejahatan dan dosa. Bila hamba yang berbuat kejahatan itu sedar kembali lantas bertaubat, akan segera hilang marah dan murka Allah. Allah terus memaafkan dan kembali melahirkan kasih sayang-Nya kepada si hamba tadi.
Tetapi lain pula keadaannya terhadap orang-orang kafir. Murka Allah kepada mereka akan kekal selama mana mereka mengekalkan dosa mensyirikkan Allah. Namun akan hilang juga murka Allah kepada mereka yang bertaubat dan kembali meng-Esakan Tuhan dengan menganut agama Islam.
Sepertilah seorang ibu yang begitu sayang kepada anaknya. Apa saja permintaan si anak, ibu akan berusaha memenuhi kehendaknya. Cuma kadangkala apabila anaknya berbuat kesalahan atau kejahatan, akan timbul rasa marah, kecil hati dan tidak suka pada tingkah laku anaknya. Tetapi apabila si anak meminta maaf serta mengubah kelakuannya pasti ibu akan segera memaafkan. Si ibu akan kembali melahirkan kasih dan sayang terhadap anaknya.
Kemarahan si ibu hanya sekali sekala iaitu apabila anaknya melakukan kesalahan. Kemarahan tersebut bukanlah suatu sifat yang tetap dan sentiasa ada tetapi datangnya sesekali.
“Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka Neraka Jahanam.”- Al Fath : 6
Begitulah hakikatnya murka Allah sebenarnya adalah diselaputi Rahmat ( Kasih Sayang) Tuhan yang Maha Perkasa. Ada rahmat dan hikmah yang tersembunyi di sebalik setiap bencana yang menimpa akibat kemurkaan Allah.
Murka Allah bukanlah sengaja di ada-adakan, tetapi ada sebab-sebabnya. Sekiranya kita tergolong di kalangan orang yang sentiasa mengingati Allah sewaktu ditimpa kesusahan, kegelisahan dan bala, pasti kita akan dapat rasakan belaian kasih sayang Allah yang tersembunyi di sebalik setiap kesusahan yang menimpa kita. Hanya orang-orang yang tidak pernah pedulikan Allah sahaja yang merasakan ujian dan bala yang menimpa itu adalah untuk menyusahkan dan menyiksa diri mereka.
Begitu baiknya Allah terhadap makhluk-Nya. Marah Allah adalah kerana sayang bukan kerana benci. Rasulullah SAW pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah setelah menciptakan makhluk, Dia tulis suatu tulisan di samping-Nya di ‘ Arasy: Kasih SayangKu mengatasi kemurkaanKu.”
[sumber: usahataqwa.com]
No comments:
Post a Comment